"When a man loves a woman",.......... segalanya dilakukan demi hasrat cinta. Tapi ada yang lain kurasakan, bagai beku tiada sempat mendekat lebih jauh. Dan cinta itu bukan saja telah jauh dari harapan tapi lebih jauh lagi. Dari semuanya yang dirasakan ternyata cintaku hanya sanggup untuk mengenang, berakhir sudah semua harap, berakhir sudah semua impian dan berakhir juga tanpa kisah dari kasih cinta.
Mengenang adalah cinta, hanya untuk itu saja perlu cinta tapi ada jiwa yang besar, pada diriku aku telah menyadari lebih dalam lagi. masa laluku pernah terkoyak lalu ingatku pada dirimu, sadarkanku jalanku yang dulu gelap penuh dosa. Ada banyak kata hambar penuh ragu, tak punya ketetapan diri untuk menatap sejuta binar-binar dimatamu, walaupun satu binar kudapat atau mungkin semua kudapat, tentunya ada kisah yang pernah dirasakan dari kasih cinta. Semua telah lalu tiada yang sanggup merubah waktu yang lalu-lalu, sampai kini dan nanti hanya berupa kenangan.
Dan waktu bukan hanya membuat kenangan, tapi telah membuat diriku terpenjara dan hampir saja membunuh dengan senjata ketakutan pada diri sendiri, Dengan puisi aku menjadikannya perisai dari senjata waktu, sehingga aku dapat berpikir dan merenungi lebih dalam lagi. Ketika cinta diakhiri sebuah kenangan dari banyak kesalahan diri ini, tak mudah memang menghapus sesal dari yang bernoda tak bisa ditunda dan yang pasti lebih cepat menyudahi dengan segala peri penuh sedih. Sekali saja diakhiri dengan segala yang ada tetaplah membuat berjuta makna berduka dari cinta yang terkenang tak bisa ucapkan satu kata untuk mengawali meraih cinta. Hanya mengenang dan merenungi dari segala kesalahan diri, dari awal yang penuh ragu angan yang selalu beralih jauh, untuk itu aku puas mengatakan wajarlah ternyata cintaku hanya untuk mengenang dirimu. Dan mendalam lagi aku harus berkata bahwa cinta bukan untuk memiliki, cukuplah membuahkan kenangan dan seketika aku membayangmu terlintas gelap yang liar dari masalalu diriku, tapi kini aku tetap yakini akan ada cinta menanti dan datang untuk tuntaskan sepi diri ini dan sedikit mungkin menghapus kesalahan yang lalu.
Mengenang adalah cinta, hanya untuk itu saja perlu cinta tapi ada jiwa yang besar, pada diriku aku telah menyadari lebih dalam lagi. masa laluku pernah terkoyak lalu ingatku pada dirimu, sadarkanku jalanku yang dulu gelap penuh dosa. Ada banyak kata hambar penuh ragu, tak punya ketetapan diri untuk menatap sejuta binar-binar dimatamu, walaupun satu binar kudapat atau mungkin semua kudapat, tentunya ada kisah yang pernah dirasakan dari kasih cinta. Semua telah lalu tiada yang sanggup merubah waktu yang lalu-lalu, sampai kini dan nanti hanya berupa kenangan.
Dan waktu bukan hanya membuat kenangan, tapi telah membuat diriku terpenjara dan hampir saja membunuh dengan senjata ketakutan pada diri sendiri, Dengan puisi aku menjadikannya perisai dari senjata waktu, sehingga aku dapat berpikir dan merenungi lebih dalam lagi. Ketika cinta diakhiri sebuah kenangan dari banyak kesalahan diri ini, tak mudah memang menghapus sesal dari yang bernoda tak bisa ditunda dan yang pasti lebih cepat menyudahi dengan segala peri penuh sedih. Sekali saja diakhiri dengan segala yang ada tetaplah membuat berjuta makna berduka dari cinta yang terkenang tak bisa ucapkan satu kata untuk mengawali meraih cinta. Hanya mengenang dan merenungi dari segala kesalahan diri, dari awal yang penuh ragu angan yang selalu beralih jauh, untuk itu aku puas mengatakan wajarlah ternyata cintaku hanya untuk mengenang dirimu. Dan mendalam lagi aku harus berkata bahwa cinta bukan untuk memiliki, cukuplah membuahkan kenangan dan seketika aku membayangmu terlintas gelap yang liar dari masalalu diriku, tapi kini aku tetap yakini akan ada cinta menanti dan datang untuk tuntaskan sepi diri ini dan sedikit mungkin menghapus kesalahan yang lalu.
0 comments:
Post a Comment