Begitu kulihat wajahnya untuk pertama kali, cinta itu langsung menyentuh kalbuku dengan sentuhan sihir. Kemudian saya duduk disampingnya menikmati keindahan wajahnya. Kulihat ia tertawa ringan dan keluar dari mulutnya yang merekah indah, seakan ia hadir disisiku sebagai seorang penyair. Kemudian ia menebar senyum, seakan ia berkata di setiap gerak bibibrnya, "Lihatlah aku, Lihatlah aku..".
Adapun keadaan saat itu, hampir ia erteriak sambil menundukkan pandangan,"Aku takut. Aku takut..." Rambutnya yang terurai tertiup bayu mengisahkan kalbu yang tersayat bercampur dengan rasa senang dan gembira. ada sisi kebahagian yang terselip ditengah-tengah kepedihannya.
Duhai sihir cinta, kau tinggalkan aku menikmati wajahnya dari kejauhan, wajah yang menjadikan dunia ini ikut menikmati tawanya. Engkau berikan kesempatan untukku menikmati senyuman manisnya, senyuman yang paling indah di alam ini. Duhan sihir cinta, engkau jadikan jiwaku menjadi tergila gila.
Thursday, November 29, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)






0 comments:
Post a Comment