BERIKUT sekelumit data tentang misi kemanusiaan dunia yang baru saja diserang oleh militer Israel, di lautan menuju kawasan Jalur Gaza, Palestina, serta yang kemudian menuai kecaman dari seluruh dunia:
-Konvoi enam kapal
Konvoi terdiri dari kapal utama berbendera Turki Mavi Marmara dengan 600 penumpang, dua kapal kargo, serta tiga kapal lain. Dua kapal lain juga berbendera Turki. Lalu, dua kapal berbendera Yunani, serta satu berbendera AS. Kapal ketujuh, Rachel Corrie, seberat 1.200 ton, sedang dalam perjalanan dari Irlandia untuk bergabung dengan misi kemanusiaan itu.
Lebih dari 700 orang bergabung dalam misi itu. Sebagian besar berasal dari LSM internasional, para aktivis, serta partisipan dari berbagai negara dan agama. Separuh di antaranya adalah warga Turki, sisanya berasal dari 50 negara. Ada pula anggota parlemen Eropa, jurnalis, mantan uskup agung Jerusalem, serta pemimpin Islam keturunan Arab Israel.
-Kargo
Seluruh kapal membawa sekitar 10 ribu ton bantuan kemanusiaan. Termasuk di dalamnya, obat-obatan dan peralatan medis, makanan, pakaian, rumah rakitan (setengah jadi), mainan anak-anak, alat-alat tulis, besi batangan, serta semen.
-Misi
Mengirimkan bantuan kepada 1,5 juta rakyat Palestina di Gaza. Sekitar 80 persen dari mereka sangat bergantung pada bantuan luar negeri. Gaza dikenai blokade dan embargo oleh Israel sejak Hamas berkuasa di Palestina pada 2007.
-Perjalanan
Para aktivis pro-Palestina sendiri telah lima kali mendarat di Gaza dan mengabaikan embargo. Sementara, tiga pendaratan lainnya gagal, sejak misi pertama pada Agustus 2008 lalu.
Serangan atas rombongan kapal yang tergabung dalam Freedom Flotilla itu terjadi di wilayah perairan internasional dekat Jalur Gaza sebelum subuh. Dalam serangan tersebut, diberitakan sedikitnya 19 penumpang kapal bantuan tewas dan 36 lainnya luka-luka. Setelah insiden tersebut, enam kapal asing berikut para penumpang dan isinya dibawa ke Ashdod, kota pelabuhan Israel. Kabarnya, hingga tadi malam WIB, sekitar 700 orang yang menumpang kapal-kapal itu masih diinterogasi oleh militer Israel.
Ada beberapa informasi soal korban jiwa dalam serangan tersebut. Militer Israel menyebutkan bahwa 10 penumpang kapal Mavi Marmara yang berbendera Turki itu tewas. Tetapi, stasiun televisi Israel, Channel 10 TV, melaporkan bahwa 19 penumpang kapal tewas dan 36 lainnya luka-luka dalam serangan itu. Sementara itu, IHH, lembaga swadaya masyarakat (LSM) Turki yang tergabung dalam armada bantuan kemanusiaan tersebut, menyatakan bahwa sedikitnya 15 tewas. Sebagian besar korban adalah warga negara Turki.
Penumpang kapal-kapal itu merupakan relawan dan aktivis dari Turki, Eropa, Israel, Palestina, Israel, AS, juga Indonesia. Ada pula anggota parlemen Eropa dan sejumlah tokoh lintas agama di sana.
-Konvoi enam kapal
Konvoi terdiri dari kapal utama berbendera Turki Mavi Marmara dengan 600 penumpang, dua kapal kargo, serta tiga kapal lain. Dua kapal lain juga berbendera Turki. Lalu, dua kapal berbendera Yunani, serta satu berbendera AS. Kapal ketujuh, Rachel Corrie, seberat 1.200 ton, sedang dalam perjalanan dari Irlandia untuk bergabung dengan misi kemanusiaan itu.
Lebih dari 700 orang bergabung dalam misi itu. Sebagian besar berasal dari LSM internasional, para aktivis, serta partisipan dari berbagai negara dan agama. Separuh di antaranya adalah warga Turki, sisanya berasal dari 50 negara. Ada pula anggota parlemen Eropa, jurnalis, mantan uskup agung Jerusalem, serta pemimpin Islam keturunan Arab Israel.
-Kargo
Seluruh kapal membawa sekitar 10 ribu ton bantuan kemanusiaan. Termasuk di dalamnya, obat-obatan dan peralatan medis, makanan, pakaian, rumah rakitan (setengah jadi), mainan anak-anak, alat-alat tulis, besi batangan, serta semen.
-Misi
Mengirimkan bantuan kepada 1,5 juta rakyat Palestina di Gaza. Sekitar 80 persen dari mereka sangat bergantung pada bantuan luar negeri. Gaza dikenai blokade dan embargo oleh Israel sejak Hamas berkuasa di Palestina pada 2007.
-Perjalanan
Para aktivis pro-Palestina sendiri telah lima kali mendarat di Gaza dan mengabaikan embargo. Sementara, tiga pendaratan lainnya gagal, sejak misi pertama pada Agustus 2008 lalu.
Serangan atas rombongan kapal yang tergabung dalam Freedom Flotilla itu terjadi di wilayah perairan internasional dekat Jalur Gaza sebelum subuh. Dalam serangan tersebut, diberitakan sedikitnya 19 penumpang kapal bantuan tewas dan 36 lainnya luka-luka. Setelah insiden tersebut, enam kapal asing berikut para penumpang dan isinya dibawa ke Ashdod, kota pelabuhan Israel. Kabarnya, hingga tadi malam WIB, sekitar 700 orang yang menumpang kapal-kapal itu masih diinterogasi oleh militer Israel.
Ada beberapa informasi soal korban jiwa dalam serangan tersebut. Militer Israel menyebutkan bahwa 10 penumpang kapal Mavi Marmara yang berbendera Turki itu tewas. Tetapi, stasiun televisi Israel, Channel 10 TV, melaporkan bahwa 19 penumpang kapal tewas dan 36 lainnya luka-luka dalam serangan itu. Sementara itu, IHH, lembaga swadaya masyarakat (LSM) Turki yang tergabung dalam armada bantuan kemanusiaan tersebut, menyatakan bahwa sedikitnya 15 tewas. Sebagian besar korban adalah warga negara Turki.
Penumpang kapal-kapal itu merupakan relawan dan aktivis dari Turki, Eropa, Israel, Palestina, Israel, AS, juga Indonesia. Ada pula anggota parlemen Eropa dan sejumlah tokoh lintas agama di sana.
1 comments:
Kebiadaban Israel Wajib Dijawab Dengan Perang Jihad Fi Sabilillah Yang DiKetuai Oleh Seorang Khalifah...
Post a Comment