Pernah minum kopi luwak..yupppsss…beginilah sejarahnya
Hewan musang atau luwak adalah hewan mamalia yang sering kita jumpai di sekitar pemukiman atau bahkan perkotaan.Hewan ini amat pandai memanjat,lebih kerap berkeliaran di atas pepohonan,meskipun lebih sering turun ke tanah.Musang sendiri juga lebih aktif pada malam hari untuk mencari makanan dan lain-lain dari aktifitasnya.
Sering kita jumpai juga musang berkeliaran pada malam hari untuk mencari makanan di tempat pemukiman,bahkan sering kita jumpai musang sendiri memanjat kabel listrik,genteng rumah atau bahkan bangunan-bangunan di sekitarnya dan selalu berpindah-pindah ke tanah ataupun mencari ruang-ruang di dalam rumah yang banyak makanannya,seperi di dapur atau di gudang.Musang sendiri juga suka menjelajah hutan yang lebat dengan pohon karena musang juga suka dengan buah-buahan dan juga biji-bijian.
Musang atau luak sendiri lebih sering kita dengar dari pendapat masyarakat sebagai pencuri ayam,walaupun tampaknya musang lebih sering memakan aneka buah-buahan di hutan atau di pekarangan,termasuk juga pisang,pepaya, kopi,dan juga buah kayu hutan.
Mangsa lain yang sering di makan musang sendiri lebih condong hewan yang kecil,misalnya cacing tanah,kadal,semut,termasuk juga tikus
Di tempat-tempat yang sering kita lewati atau bahkan kita pernah melihat musang yang sedang membuang kotorannya,terlihat kotorannya yang berbentuk biji-bijian yang tidak tercena di dalamnya,sehingga biji-biji itu tetap utuh agaknya pencernaan musang sendiri lebih singkat dan sederhana
Maka dari situlah konon luak atau musang lebih memilih buah yang benar-benar matang untuk menjadi santapannya
SEJARAH PEMBUATAN KOPI
Pernah suatu ketika musang memakan buah kopi di perkebunan untuk menjadi makanannya,dan sang petani pun mulai kualahan untuk mengawasi musang-musang tersebut,sang petani pun mulai bingung untuk mencari akal agar bisa mencegah si musang agar tidak memakan kopi-kopi di perkebunannya.
Suatu ketika sang petani berhasil menemukan bagaimana caranya untuk menangkap si musang tersebut yaitu dengan menjebaknya,akhirnya sang petani berhasil menjebak sang musang tersebut,
Setelah berhasil menjebak sang musang,akhirnya sang petani bertindak sangat konyol.Sang petani memiliki pikiran untuk menyembelihnya dan memakannya.
Saat Sang petani ingin menyembelih sang musang,sang petani melihat kotoran-kotoran dari musang tersebut yang berceceran di kandang tempat musang di kurung,sang petani curiga,mengapa biji kopinya malah berantakan di tempat sang musang.
Petani itu tak mengerti bahwa biji kopi tersebut adalah kotoran-kotaran dari sang musang sendiri,akhirnya sang petani mulai mengambili kotoran-kotoran musang tersebut,dan menyimpannya lagi di sebuah tempat.
Sang petani siap melakukan penyembelihan kepada sang musang.Maka,terjadilah pembunuhan yang kejam itu terhadap musang.
Pak petani mulai merobek-robek isi dari organ-organ perut musang,sampai akhirnya sang petani membuka isi perut dari sang musang tersebut dan mulai saat itulah petani melihat kotoran dari sang musang sendiri,dan apa yang terjadi.Pak petani merasa heran sekali,kenapa biji kopi yang di simpan tadi kok sama dengan yang di dalam isi perut si musang ini.
Maka pak petani tersebut menyimpulkan bahwa biji kopi tersebut adalah hasil pencernaan dari sang musang sendiri,yaitu kotoran.Betapa terkejutnya sang petani saat mengetahui bahwa kotoran sang musang mirip sekali dengan biji kopinya.
Petani ini mulai memutar otaknya kembali.
Maka petani tersebut memiliki pikiran untuk membuka kembali kotoran-kotoran musang itu yang telah dia simpan,Petani ini mulai memikirkan kalo seumpama kotoran ini mirip biji kopi,apakah kotoran ini bisa di masak?
Akhirnya petani ini mulai memasak kotoran sang musang ini,Dan apa yang terjadi.
Petani mulai terkejut karena rasa dari kotoran musang ini lebih nikmat dari biji kopi biasa yang tanpa di makan oleh musang,akhirnya sang petani sendiri langsung membuat banyak kopi-kopi tersebut dan menyebarluaskan rasa nikmatnya kopi ini kepada orang-orang terdekatnya.
Dengan pikiran bisnisnya,petani ini akhirnya mencari dan mengumpulkan musang-musang untuk memakan semua biji kopinya yang sudah matang dan sudah siap panen.musang sendiri di kumpulkan di sebuah kandang,jadi petani tersebut gampang sekali untuk bisa memanen kotoran mereka dan juga musang itu sendiri dapat berkembang biak dengan sendirinya.
Maka Pak petani mulai membangun sebuah industri kecil-kecilan di rumahnya dengan sebutan kopi luwak khas petani
Tahun semakin bertambah,bisnis tersebut mulai tersaingi oleh banyak orang karena kopi luwak pak petani banyak yang sudah mengetahui resepnya
Akhirnya dengan modal yang di tambah dan pikiran bisnis yang semakun maju dari sang petani tersebut,akhirnya pak petani mulai memasarkannya sampai keluar kota dan sampai ke luar negeri.
Tetapi Dengan Jaman yang semakin maju,luwak atau musang semakin sukar di temukan karena mungkin juga banyak orang yang memburu luwak dengan cara menembak atau juga menyembelihnya dan memakannya,
jadi mulai sekarang kopi luwak mulai tidak terdengar lagi karena kopi luwak sendiri yang sekarang tidak murni dalam pembuatannya,karena mulai banyak pabrik-pabrik yang mengatasnamakan kopi luak sendiri,padahal pembuatannya tidak alami seperti jaman dahulu.
Tapi kualitas dari kopi tersebut masihterjamin,dan juga harga dari kopi luak sendiri mulai rendah.
Dulu kopi luak di banderol Rp 100.000 per 450 gram,tapi sekarang mungkin bisa lebih rendah dari itu karena pembuatannya sendiri tidak alami.
0 comments:
Post a Comment