malam sebentar tadi
saat mimpi masih menyatu
dirimu hadir kembali
membawa satu bingkisan rindu
yang selama ini dalam kuharap
senyummu menebar suka
sukamu mengundang tawa
tawamu membawa bahagia
dan hatiku berkata;
Aku sayang kamu
pagi sebentar tadi
saat mimpi telah berlalu
dirimu pergi kembali
meninggalkan bercak bercak rindu
yang selama ini erat melekat
kuterdiam, diam sendiri
kusendiri, sendiri merenung
kemerenung, merenung terjaga
dan hatiku berbisik;
Aku kangen kamu
dan kuteruskan menulis lagi
kuberkata pada embun, pada pagi
yang senantiasa hadir temani
bila terjaga ku dari mimpi
tentangmu
kuberkata pada dingin, pada hujan
yang senantiasa coba menghibur
ketika tergiang ku samar samar
bisikmu
kuberkata pada sepi, pada hampa
yang senantiasa kerap bernyanyi
kala bergulat ku dengan gundah
bayangmu
kuberkata pada diam, pada tenang
yang senantiasa datang menggoda
saat berselimut ku dalam rindu
padamu
saat mimpi masih menyatu
dirimu hadir kembali
membawa satu bingkisan rindu
yang selama ini dalam kuharap
senyummu menebar suka
sukamu mengundang tawa
tawamu membawa bahagia
dan hatiku berkata;
Aku sayang kamu
pagi sebentar tadi
saat mimpi telah berlalu
dirimu pergi kembali
meninggalkan bercak bercak rindu
yang selama ini erat melekat
kuterdiam, diam sendiri
kusendiri, sendiri merenung
kemerenung, merenung terjaga
dan hatiku berbisik;
Aku kangen kamu
dan kuteruskan menulis lagi
kuberkata pada embun, pada pagi
yang senantiasa hadir temani
bila terjaga ku dari mimpi
tentangmu
kuberkata pada dingin, pada hujan
yang senantiasa coba menghibur
ketika tergiang ku samar samar
bisikmu
kuberkata pada sepi, pada hampa
yang senantiasa kerap bernyanyi
kala bergulat ku dengan gundah
bayangmu
kuberkata pada diam, pada tenang
yang senantiasa datang menggoda
saat berselimut ku dalam rindu
padamu
0 comments:
Post a Comment