Friday, April 11, 2008

Haruskah kulupakan Malam ini

Mungkin sekali lagi akan kulupakan malam,
rinduku tua dan melayang bersama elang: tersangkut
reruntuhan senja, pagi dan siang yang tak terbaca.
Mungkin kabut, berharap suatu ketika
setetes air keabadian tiba-tiba terloncat dari gaunnya.
Namun di sisiku tiada lain kutemui, kecuali
bayangku sendiri, yang tentu saja tak pernah bersayap
Mungkin sekali lagi akan kulupakan malam,
dan diam, dan tak berharap tentang sesuatu yang sanggup
memberi penerangan di esok pagi.
Kadang jalan begitu cepat kita tentukan akhirnya,
sedang waktu, bagai arus yang tak pernah puas lakunya,
seperti mau saja kita mengatakan cinta bagi yang
tak pernah mencintai kita....
Dan kukenang diriku dalam cerminmu:
semasa jalan tanah, bunga rumput, dan angin
menjadi begitu bersahabat; kita begitu mesra dan sahdu
menatap matahari kedua timbul dan tenggelam, yang
tiada sanggup kita pastikan arahnya, namun bahagia,
terasa napas keabadian menjalari urat-urat darah kita.Mungkin sekali lagi akan kulupakan malam,
mencoba membangun kepastian, di antara puingan,
demi arah, walau kita tahu: terkadang arah
cuma sepenggal nasib yang barangkali kelewat percuma,
barangkali juga cinta akan begitu saja kita lupakan,
dan dengan berbagai dalih, yang seolah-olah perkasa,
kita akan berteriak dari jalan demi jalan:
"Kekasih, kenapa maut begini hambar rasanya?"

0 comments:

Film Hari ini di 21Cineplex Tasikmalaya

Unik dan Menarik

ANTARA - Berita Terkini

Oase

Ini Iklan

 

Amazon Online Store

PageRank Checker blogarama - the blog directory blog-indonesia.com
Powered By Blogger

Waktu Sholat