Sunday, March 2, 2008

Kepuasan

Tak ada guna surutkan langkah
Selalu mengiringi langkah, bersama bayangan kegelapan
Bersama siang yang tak cerah, tak terlihat dari kejauhan
Tampaklah hanya ceria tanpa rasa

Yang lalu hanya membuat, Kemuraman pegangan jalinan
Terasa waktu hanya terlewatkan dengan injakan yang tak pasti
Hanya kata yang tak dalam bersujud di antara keinginan yang begitu besar
Untuk raih segala impian yang terasa cuma menyarangkan kecemasan, ketegangan
Di antara harapan terbentang banyak keinginan

Untaian itu mengisikan pencarian diri dari seorang aku...seorang aku yang mencari jadi diri untuk kebahagiaan duniawi dan akhirat, seorang aku yang mengharapkan terpaan udara bersih. Hhh...(tarikan nafas) terus.. dan terus tiada henti aku memaki dengan ungkapan tarikan nafas itu. Hidup memang harus aku jalanin bukan dengan "Hhh...".
Aku ingat seorang sejarawan Will Durrant bagaimana ia mengarungi hidup hanya untuk menemukan kebahagiaan. Ia pernah mencoba melalui pengetahuan, namun hanya memperoleh kekecewaan. Ia kemudian mencoba mencari kebahagiaan dengan berkelana, namun hanya kelelahan saja yang ia peroleh. Ia mencarinya melalui kekayaan, namun hanya kecemasan yang dan kegelisahan yang ia dapatkan. Ia mencoba meeraih kebaahagiaan dengan menulis, namun hanya membuatnya letih.
Hingga suatu hari ia melihat seorang wanita yang duduk di sebuah mobil mungil dengan seorang anak kecil yang tertidur dalam dekapannya. Seorang pria turun dari kereta, mendatanginya, kemudian mencium wanita itu dan bayinya dengan lembut. Begitu lembut sehingga bayi itu tak terbangun. Keluarga itupun pergi dan meninggalkan Durant yang berdiri terkesima. Ia disadarkan oleh kenyataan alami dan sederhana tentang kebahagiaan. Ia pun menjadi tenang dan menyadari, betapa setiap kegiatan yang biasa-biasa saja, termasuk hari-hari yang telah dilaluinya mengandung kebahagiaan. Juga bahwa standar kepuasan dapat disesuaikan dengan situasi alamiah yang terjadi.
Yaah..di dunia ini tidak akan ada yang memberi kita kebahagiaan kecuali diri kita sendiri. Kok bisa sich...? dengan kata lain kita harus menciptakan standar kepuasaan diri (self satisfaction) yang fleksibel, realistis dan alamiah bukan buatan..aku rasa itu yang menjadikan diri kita bahagia dan puas akan diri. Lalu setelah itu Apa sich yang kita cari lagi?.

0 comments:

Film Hari ini di 21Cineplex Tasikmalaya

Unik dan Menarik

ANTARA - Berita Terkini

Oase

Ini Iklan

 

Amazon Online Store

PageRank Checker blogarama - the blog directory blog-indonesia.com
Powered By Blogger

Waktu Sholat