Tuesday, February 13, 2007

Sebuah Dilema

Prang...krrrkk....!!! suara pecah terdengar jelas..ribut..lagi..ribut..lagi.. tiada hari tanpa ribut.. uughh..membosankan...nada yang membosan yang sering aku dengar dari bilik rumah tetangga...musti setelah bekerja dari kantor dan pulang dari pekerjaannya masing-masing..ribuuuuttt...mulu...!! "Aku yang benar dalam masalah dan kamu yang salah....terdengar jelas...dan bla..bla...dengan segala anekdot sumpah serapah"..Dulu aku pernah menyaksikan kehidupan sepasang suami istri waktu pacaran..kayaknya mesraaaaaaa...banget..romantis dech..dan asik sekali waktu pacarannya..tapi kok sekarang justru malah kebalikannya....tiada hari tanpa piring pecah..tiada hari tanpa sumpah serapa...tiada hari tanpa ada kata "aku yang benar dan kamu yang salah". Apakah mungkin yaah.. ini karena kurangnya komunikasi akhirnya terjadi benturan pendapat ?
Permasalahan yang biasa muncul dalam suatu pasangan adalah bila salah satu dari pasangan kesulitan dalam berkomunikasi atau menyelesaikan masalah yang anda hadapi dengan berpikir tanpa mengungkapkannya kepasangan anda. Atau dengan merasa bahwa sebenarnya bukan anda yang bermasalah tapi justru pasangan anda. Dengan membiarkan anda mempunyai pikiran seperti itu, maka yang timbul adalah pendapat bahwa "saya benar dan anda salah."
Kalau menurut aku sich sekecil dan sebesar apapun masalah yang sedang dihadapi...bisa tuntas kalaulah kita menyelesaikannya dengan kepala yang dingin dan pikiran yang jernih..bukan dengan bontang banting barang segala..yang rugi elu elu jg sich sebenarnya..
Dalam dimensi aku...memandang masalah tersebut diatas...hendaknya kita punya rasa "TANGGUNG JAWAB" Tidak ada seorangpun diantara kita yang dapat merasakan segalanya. Karenanya kita bertanggung jawab dengan apa yang kita pikir dan kita rasakan. Paling tidak belajar untuk memahami perasaan dan emosi pasangan kita. Dengan mencoba untuk mengerti bahwa pasangan anda bertanggungjawab sendiri dengan apa yang dirasakan, maka anda tidak harus bereaksi dengan cara yang pasangan anda putuskan. Anda dapat memilih untuk tidak bermain dalam permainan atau melakukan sesuatu yang sama dengan pasangan anda. Anda justru seharusnya memilih untuk mencoba untuk memahami dan mengakui apa yang pasangan anda rasakan. Sebagai contoh, janganlah anda bertindak terlalu berlebihan. dengan mempertimbangkan apa yang mungkin dapat anda lakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada, dengan menyalahkan pasangan anda. Terus "MEMAAFKAN" Minta maaf dengan tulus hati, merupakan langkah yang tepat digunakan dalam mempertahankan hubungan suami istri. Menyadari dan mengakui bahwa anda merupakan bagian dari masalah yang timbul dengan menunjukkan betapa menyesalnya anda dengan adanya konflik yang ada di antara anda. Untuk itu anda perlu menegaskan bahwa anda mulai saat ini tidak akan lagi mempunyai pandangan bahwa anda selalu benar dan pasangan anda selalu salah. terus apa lagi yaah...oh iya.. Lakukan sesuatu yang menyenangkan bersama dengan pasangan anda, yang kegiatan itu adalah sesuatu yang anda berdua sukai Anda pun perlu sesekali membuka kembali kenangan-kenangan indah ketika pertama kali anda bertemu dengan pasangan anda dan
mengingat betapa indahnya perasaan yang anda bagi dengan pasangan anda. Paling tidak cobalah memberitahu pasangan anda tiga hal yang paling anda sukai dari pasangan anda. Lakukan sesuatu yang menyenangkan bersama dengan pasangan anda, yang kegiatan itu adalah sesuatu yang anda berdua sukai Anda pun perlu sesekali membuka kembali kenangan-kenangan indah ketika pertama kali anda bertemu dengan pasangan anda dan
mengingat betapa indahnya perasaan yang anda bagi dengan pasangan anda. Paling tidak cobalah memberitahu pasangan anda tiga hal yang paling anda sukai dari pasangan anda.

Hal-hal yang patut untuk anda ingat :
Mempelajari sesuatu yang baru mungkin terlihat aneh pada awalnya. Namun dengan berlatih, maka akan membuatnya menjadi nyaman dan merupakan hal yang biasa dilakukan. Tidak masalah untuk merasa egois saat mencoba kebiasaan yang baru, yang pasti tetap terus menggunakan dan melatih sehingga menjadi suatu kebiasaan. Kita semua berpikir bahwa cara pandang kita yang tepat dan lebih beralasan. Tapi sebaiknya anda menunggu untuk dapat menilai masalah yang anda hadapi dari pandangan pasangan anda sebelum anda memberitahu tentang apa yang ada dibenak dan pikiran anda.
Mengatakan sesuatu seperti membantu pasangan anda: "aku dapat memahami alasan mengapa kamu melakukannya", akan lebih menjelaskan perasaan yang anda rasakan terhadap pasangan anda. Namun bukan berarti anda setuju dengan pendapat yang disampaikan, karena kita semua ingin dan membutuhkan pengakuan tentang apa yang kita rasakan dari pasangan kita. ini akan berhasil bila anda mencobanya! soalnya gw jg pernah ngalaman.. hehehheh

0 comments:

Film Hari ini di 21Cineplex Tasikmalaya

Unik dan Menarik

ANTARA - Berita Terkini

Oase

Ini Iklan

 

Amazon Online Store

PageRank Checker blogarama - the blog directory blog-indonesia.com
Powered By Blogger

Waktu Sholat