Cerialah..ceriakan hariku dengan senyuman yang menawan, bukan suatu tudingan yang tak bermakna.
Akhirnya sebuah puisi pun terungkap lewat renungan malam
UNGKAPKAN KATA
Tak sengaja aku temukan kata itu
Di helai kertas terbang
Menutupi mata, hidung, telinga dan bibirku
Tulisannya buram oleh butir jatuh salju
arahnya membingungkan
seperti bentuk purba
tapi aksaranya segar hijau muda
Aku bawa pulang ke kamarku
Tak sabar aku buka kamus dan leksikonku
Tapi tiada kutemukan satu item untuk kata itu
Aku cari di baris-baris kitabku
Tapi tiada sepotong ayat menyinggung kata itu
Di atas sajadah kecilku hanya ada cahaya remang
Cuma hadir sosok benda-benda tak bernyawa
Di pinggir sisi-sisinya ada bentuk rekah bunga
Tapi tidak ada putiknya
Terdapat kubah menangkap kepalanya
Tapi tidak ada aksara di atasnya
Maka aku berlari menemui profesor-profesorku
Mereka menggelengkan kepala
Terheran tak tahu makna maksudnya
Kata itu ada sebelum ada itu ada
Kata itu tidak bertanah tidak bertuan
Tidak berlangit tidak berbumi
Tidak berair tidak berudara tidak berapi
Tidak beruang tidak berwaktu tidak bertepi
Aku rengkuh dia bahkan bayangannya juga sirna
Aku cumbu dia bahkan dzatnya juga tiada
Di ujung malam di bawah selimut jaman
Aku telusuri seluruh lekuk tubuhku
Di tumpukan dakinya aku temukan arti kata itu
AUTHOR MENCARI KEDAMAIAN MAKNA






0 comments:
Post a Comment