Friday, February 9, 2007

Bumi sikapi

Dari langit tumpahkan limpahan air sejati
Dari bumi yang menerima mengalir lagi
Air membanjiri, semua sudut pelosok negeri
Bumi ditangisi dan dicaci maki

Bumi melayangkan kata angin, yang isyaratkan suatu kejadian
Menyisir semua pesona dalam dekapan ketakutan
Menghempaskan semua langkah menepis sangka
Hujan merendam bumi, meneruskan semua derita

Ketika bumi mengeringkan diri, banyak orang yang mati
Ketika bumi membasahi diri, banyak orang mati dan menangisi
Bumi pijakan kaki langit, selalu menggigit
Bumi selalu memberi bagian pada insani
Bumi pun bisa mengadili dan diadili tanpa bukti yang sulit dimengerti.

Airmata bumi
Telah dilihat semua orang ke seluruh negeri
Tentang kematian yang akan terus mengeringkan hati
Pada siapa lagi akan kusimpan cerita dalam tangis yang mati

Saat tangis telah mendahului angin perubahan nilai
Hujan bencana terus menambahi air bumi
Yang datang akan membawa ketakutan sendiri-sendiri
Datang kehancuran pada bumi yang telah dipenuhi oleh dosa menjadi-jadi

Jadilah pedih bercampur lumpur, membawa sakit
Menuai bibit, memetik buah paceklik
Membuat kegelapan dengan dingin yang menusuk nadi-nadi rongga tulang yang terbius
Jadilah bencana pada seluruh negeri, dari berbagai bencana
Walau semua akan berlalu seiring waktu memudarkan putaran
Seiring nasib merubahnya waktu dengan sabar menunggu restu
dan banyak membinarkan mata dalam kasih dan cinta

0 comments:

Film Hari ini di 21Cineplex Tasikmalaya

Unik dan Menarik

ANTARA - Berita Terkini

Oase

Ini Iklan

 

Amazon Online Store

PageRank Checker blogarama - the blog directory blog-indonesia.com
Powered By Blogger

Waktu Sholat